Manajemen IP adalah istilah umum yang diberikan untuk sekumpulan tools dan teknik yang dapat digunakan oleh suatu institusi untuk adalah alat perencanaan, pelacakan, dan mengelola ruang alamat Internet Protocol yang digunakan dalam jaringan.
Manajemen IP adalah sebagai berikut :
- VLSM (Variable Length Subnet Masking). VLSM merupakan pengembangan mekanisme subnetting. VLSM memperbaiki kekurangan metoda conventional subnetting.
- Classless Interdomain Routing (CIDR)
- Network Address Translation (NAT)
SUBNETTING
Subnetting adalah proses membagi sebuah network menjadi beberapa sub – network. Keuntungan melakukan subnetting adalah sebagai berikut :
- Menghindari limitasi jumlah simpul dalam satu segmen
- Mereduksi trafik yang disebabkan oleh broadcast maupun benturan (collision) Dalam pengelamatan IP (IP Address), subnet mask dapat mempengaruhi jumlah host yang dapat dijangkau.
PENERAPAN VLSM
Untuk mencegah terjadinya pemborosan IP di masing – masing subnet karena penggunaan metode Conventional Subnet yang tidak efisien, maka disarankan menerapkan Variable Length Subnet Mask (VLSM).
ROUTING
Routing adalah Suatu proses merutekan paket data dari network satu ke network yang lain dengan menggunakan router. Router merupakan device yang melakukan fungsi meneruskan datagram IP pada lapisan jaringan. Router memiliki lebih dari satu network interface dan dapat meneruskan datagram dari satu antarmuka ke antarmuka yang lain. Untuk setiap datagram yang Diterima, router memeriksa apakah datagram tersebut memang ditujukan ke dirinya. Jika benar datagram disampaikan ke lapisan transport. Jika datagram tidak ditujukan kepada router tersebut, yang akan diperiksa adalah Forwarding Table yang dimilikinya untuk memutuskan kemana seharusnya datagram tersebut ditujukan. Forwarding table adalah table yang terdiri dari pasangan alamat IP, alamat router berikut, dan antarmuka tempat keluar datagram.
Jika dalam forwarding table tidak ditemukan yang sesuai dengan alamat tujuan, router akan memberikan pesan kepada pengirim bahwa alamat yang dimaksud tidak ditemukan. Router juga dapat memberitahu bahwa dirinya bukan router terbaik ke suatu tujuan, dan menyarankan penggunaan router lain.
Untuk dapat melakukan pembuatan jalur suatu router atau entitas apapun yang membangun routing melakukan beberapa langkah - langkah sebagai berikut :
- Mengetahui alamat tujuan
- Mengenali sumber – sumber informasi
- Menemukan rute – rute
- Memilih jalur atau rute
- Memelihara dan memverifikasi informasi routing Routing terdiri dari dua kategori, antara lain :
STATIC ROUTING
Pada static routing pengelolaan (mengisi / menghapus) tabel routing dilakukan secara manual.
Keuntungan static routing ini adalah :
- Jalur routing mudah diprediksi
- Tidak membutuhkan proses update routing table
- Mudah dikonfigurasi untuk network kecil
Kerugian static routing ini adalah :
- Tidak cocok untuk network berskala besar
- Tidak dapat beradaptasi terhadap penambahan router karena konfigurasi pada tiap router harus berubah
- Tidak dapat beradaptasi terhadap munculnya link failure pada salah satu jalur.
DYNAMIC ROUTING
Dynamic routing mengatur rute setiap paket dengan menggunakan tabel routing (tresimpan pada router). Tabel ini akan ter-update otomatis melalui routing protocol.
Keuntungan dynamic routing adalah :
- Scalability, dimana konfigurasi dilakukan secara dinamis apabila terdapat penambahan / pengurangan router.
- Adaptability, dimana rute dapat berubah secara adaptif terhadap adanya link failure.
Kerugian static routing ini adalah :
- Kompleksitas algoritma routing meningkat.
- Router harus saling bertukar informasi routing secara periodic.
- Tidak semua router mendukung dynamic routing.